Nostalgia Kreatifitasnya Anak 90'an

Rabu, 03 Februari 2016

 Masa kecil adalah masa paling menyenangkan, selain masa-masa sekolah. Berbahagialah ketika kamu bisa menikmati masa kecilmu, tidak dituntut untuk menjadi dewasa melebihi umur sebenarnya. Masa kecil yang penuh canda tawa dan belum mengenal istilah-istilah orang dewasa yang terlalu awam dipahami pada usia kita.

 Ya, aku lahir tahun 1999. Aku bahagia ketika dilahirkan pada tahun itu, karena banyak mainan yang cukup unik, dengan hanya bermodalkan kertas, bambu, karet dll. kita sudah bisa membuat mainan sendiri, tidak mengeluarkan budget yang sangat besar. hanya cukup ide dan kreatifitas kita sendiri.
  Berikut mainan nya anak 90'an

1. Mobil-Mobilan Dari Kulit Jeruk Bali
 Mobil-mobilan yang satu ini layak diberi special mention karena terbuat dari bahan yang tidak biasa, dan hampir tidak pernah dijual (jadi, kamu harus membuatnya sendiri). Untuk membuat mobil-mobilan ini, kamu cuma perlu memotong kulit jeruk bali menjadi komponen mobilnya, lalu menyatukannya dengan tusuk gigi. Lalu mainkan dengan menariknya menggunakan benang. Sederhana dan murah bukan?
2. Pesawat, Kapal, Topeng-Topengan Dari Kertas
Ketika sekolah dulu, kalau kamu sedang bosan tapi tidak ada mainan, kamu pasti pernah merobek kertas di bukumu lalu melipatnya menjadi mainan kertas. Salah satu yang paling sering dibuat adalah pesawat kertas, karena memang mudah dibuat, dan bisa diadu siapa yang pesawatnya terbang paling lama. Selain pesawat kertas, masih ada juga mainan dari kertas yang lain seperti pistol-pistolan, kapal, topeng, dan sebagainya.
Melipat kertas sendiri sebenarnya adalah seni Jepang yang masih ada hingga sekarang. Bahkan, beberapa seni lipat kertas ini bisa dibuat jadi hiasan seperti hiasan tirai dengan menggantung angsa kertas. Oh, by the way, pesawat kertas juga masih bisa jadi pelepas rasa bosan loh.
3. Pletokan Bambu

Pletokan adalah nama senjata mainan yang terbuat dari bambu, biasanya mainan ini menggunakan peluru yang terbuat dari kertas yang telah dibasahi atau bisa juga menggunakan kembang jambu. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak laki-laki yang berusia 6-13 tahun.
Mereka memainkan permainan ini seolah-olah sedang dalam medan peperangan yang mengunakan senjata pistol. Dengan peluru yang terbuat dari bahan yang tidak berbahaya seperti kertas dan juga kembang jambu, sehingga permainan ini sangat aman. Apalagi kamu bisa membuatnya sendiri, yang hanya bermodalkan bambu dengan panjang 20-30 cm.
4. Parasut Plastik
Mainan jadul yang satu ini bisa kamu buat sendiri karena bahannya sangat-sangat sederhana: kantong plastik, benang, dan pemberat. Cukup gunting melingkar kantongnya lalu hubungkan ke pemberatnya dengan benang. Pemberatnya juga bisa kamu buat sekreatif mungkin, atau cukup dengan batu kerikil. Kalau sudah jadi, gumpalkan kantongnya bersama pemberat, lempar ke atas, lalu lihat parasutnya terjun dan mendarat dengan perlahan.
Sayangnya, sama seperti mainan jadul lain, mainan yang satu ini sudah jarang terlihat karena tidak banyak anak-anak yang mau bermain dengan ini. Padahal, mainan ini bisa dibuat kapan saja dan di mana saja.
5. Lompat Karet
Mainan jadul yang ini biasanya identik dengan anak perempuan. Tapi, saya rasa ada juga anak laki-laki pernah bermain lompat karet bersama anak perempuan (saya salah satunya). Lagipula, mainan jadul ini bisa dibuat dengan cepat. Kalau mau, kamu malah bisa membuatnya sekarang, asalkan kamu punya karet gelang yang cukup.
Di perkotaan, mainan ini mungkin sudah jarang ditemui. Tapi kalau kamu berada di dareah pedesaan atau ada di wilayah yang tepat, kamu harusnya masih bisa melihat anak-anak perempuan memainkan ini. By the way, sampai setinggi mana kamu bisa melompat ketika bermain dulu?
6. Yoyo Dari Bambu
Kamu pasti pernah melihat mas-mas yang menjual yoyo kayu di pinggir sekolah. Yoyo-nya biasanya dilukis dengan gambar bunga, bulan, atau bintang di bagian tengah, dan bagian dalam yoyo-nya kadang masih kasar.
Sampai sekarang, yoyo masih sering dimainkan bahkan sampai dilombakan. Beberapa pengrajin handmade kayu di Indonesia juga ada yang membuat yoyo dari kayu dengan penampilan yang sederhana tapi keren.
7. Ketapel
Mainan jadul ini sering jadi simbol anak nakal. Katapel yang paling hemat biaya biasanya dibuat sendiri dengan ranting kayu yang bercabang. Tapi ada juga yang khusus dibuat handmade. Katapel biasanya dipakai buat mengambil buah, atau dipakai adu tembak dengan peluru kertas.
Sekarang, ketapel kayu sudah sangat jarang ditemui. Ketapel yang biasanya kamu lihat sekarang adalah yang terbuat dari besi, dan lebih cocok untuk dijadikan senjata dan barang koleksi. Tapi, di luar sana masih ada beberapa yang terbuat dari kayu dan diberi warna atau motif yang unik.
8. Layang-Layang
Pernah dengar yang namanya “musim layangan”. Yup, di musim ini semua orang bakal membuat atau membeli layangan untuk dimainkan di luar rumah. Kalau kamu punya bahannya, kamu bisa membuat layangan yang sederhana. Tapi kalau kamu cukup kreatif dan punya bahan yang cukup, atau punya banyak uang, kamu bisa membuat atau membeli layangan ukuran besar dengan desain yang unik. Tapi, kalau kamu benar-benar tidak punya uang, harapanmu cuma menunggu ada layangan jatuh.
9. Kelereng
Siapa sih yang tidak tahu mainan jadul yang satu ini. Bola kaca kecil ini dari dulu sampai sekarang masih sering dimainkan dengan teman-teman dengan cara menembak kelereng lawan dengan jari. Saking populernya, kelereng malah jadi komoditas “bisnis” kecil-kecilan atau barang koleksi anak-anak SD. Tidak jarang kan, ada yang mau tukaran atau membeli kelereng orang lain yang warna bagian dalamnya keren, atau yang paling lucu, dengan kelereng yang dianggap “ampuh” karena ketika ditembakkan selalu kena.
10. Othok-othok
Masih ingatkah kita dengan mainan mobil-mobilan jaman dulu? Mainan mobil-mobilan dengan gagang kayu panjang untuk mendorong, roda mobil dari karet sendal jepit, dan apabila didorong akan muncul suara “tok tok tok”. Maka dari itu di daerah kami menyebut mainan rakyat ini sebagai “othok-othok”. Mainan sederhana yang dijual oleh abang keliling, yang selalu dikerubutin anak-anak dari mulai anak balita, tk, hingga SD.
11. Egrang
grang adalah dua batang bambu yang dipasangi pijakan untuk kaki. Untuk bermain, kamu tinggal naik dan jalan menggunakan egrang tersebut. Tapi, karena ukurannya besar, egrang biasanya tidak dijual dan harus dibuat sendiri jika kamu ingin bermain menggunakannya. Egrang sendiri juga jarang ditemui di daerah perkotaan, kecuali jika kamu melihat badut yang sangat tinggi. Tapi, kalau kamu sedang ada di pedesaan, kamu mungkin bisa melihat anak-anak yang memainkan egrang. Atau, jika mau, kamu bisa membuatnya sendiri dan menggunakannya untuk menikmati udara pagi di pedesaan.

 


 
 

 
 
Cara memainkan senapan bambu tersebut, pertama kita masukkan kertas basah sebagai peluru tersebut di mulut bambu / senapan secukupnya sembari kita pukul-pukul dengan gagang tongkat / pelatuk dengan maksud memadatkan kertas tersebut. Setelah dikira cukup, siap kita tembakkan peluru kertas tersebut dengan menggunakan pelatuk / bilah bambu panjang tersebut. Dengan menggunakan bilah bambu sebagai pealtuk, kita dorong kuat-kuat peluru kertas tersebut agar meluncur dari senapan / lasar tersebut dari lubang awal ke lubang satunya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fathannursyam/senapan-bambu-tradisional-indonesia_551f7fa6813311f4379df175
Cara memainkan senapan bambu tersebut, pertama kita masukkan kertas basah sebagai peluru tersebut di mulut bambu / senapan secukupnya sembari kita pukul-pukul dengan gagang tongkat / pelatuk dengan maksud memadatkan kertas tersebut. Setelah dikira cukup, siap kita tembakkan peluru kertas tersebut dengan menggunakan pelatuk / bilah bambu panjang tersebut. Dengan menggunakan bilah bambu sebagai pealtuk, kita dorong kuat-kuat peluru kertas tersebut agar meluncur dari senapan / lasar tersebut dari lubang awal ke lubang satunya.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/fathannursyam/senapan-bambu-tradisional-indonesia_551f7fa6813311f4379df175

 








Tidak ada komentar:

 
Copyright © 2016. Akhro Multi.
Design by Herdiansyah Hamzah. & Distributed by Free Blogger Templates
Creative Commons License